Mengenal Filsafat DiStatus Facebook
Mengenal Filsafat Distatus Status Facebook
Saya mengenal filsafat ketika saya masih duduk di sekolah Madrasah Aliyah saat itu saya melihat kakak tingkat saya menulis status facebook yang bertuliskan “ Orang kepo adalah yang yang berfilsafat” karena saya menelan mentah-mentah pernyataan itu saya suka kepo pada teman saya meskipun hal yang dikepoinnya tidak terlalu penting karena pikir saya itu sudah berfilsafat. kemudian saya ditanya sama salah satu teman apa itu filsafat saya tidak menjawab karena saya tidak tahu apa itu filsafat lalu saya mencari pengertiannya digoogle, Akhirnya saya menemukan pengertiannya yaitu berasal dari Philos artinya Cinta dan Shopia artinya kebijaksanaan. Namun saya belum Paham betul apa yang sebenarnya dipelajari dalam Filsafat. Sering mendengar orang – orang membicarakan bahwa ada seorang yang gila gara – filsafat karena logikanya tidak sanggup untuk mengatasi pertanyaan – pertanyaan yang timbul. Terlintas dipikiran saya sebenarnya filsafat itu sejenis ilmu apa sampai bisa membuat orang gila padahal kalau dilihat dari pengertian tadi filsafat itu cinta akan kebijaksanaan kenapa bisa sampe bikin gila.
Sebelum masuk dunia perkuliahan saya hanya tahu filsafat umum saja namun setelah masuk kuliah ternyata saya banyak melihat berbagai jenis filsafat yang sudah diperinci lagi agar mudah dipahami oleh orang-orang yang mendalami filsafat seperti filsafat ilmu, filsafat islam, filsafat pendidikan, filsafat dakwah, filsafat kebudayaan dan lainnya. Banyak yang bilang hati – hati dalam mencari teman dikampus jangan sampe bisa terjebak dan ikut tersesat. Al-farabi Adalah salah satu tokoh dari filsafat islam yang menjelaskan bagaimana yang banyak bisa timbul dari yang satu. Tuhan bersifat Maha Satu, tidak berubah, jauh dari materi, jauh dari arti banyak, Maha sempurna dan tidak berhajat pada apapun.
Sebelum mendapatkan mata kuliah filsafat saya penasaran ketika Banyak yang bilang hati- hati belajar filsafat karena Kalau tidak punya iman yang kuat kamu akan sesat, Ada sampai gila karena mempelajari filsafat, ada yang tidak percaya tuhan karena filsafat. Setelah masuk semester 2 saya bertemu dengan matakuliah filsafat umum disitu dosen menjelaskan pengertian filsafat yang ternyata sama seperti yang pernah saya cari tahu di google sebelumnya yaitu cinta akan kebijaksanaa dan tujuan mempelajari filsafat yakni dapat memutuskan segala sesuatu secara bijaksana. Dosen juga menyampaikan mengapa kita berfilsafat karena banyak didunia ini yang mengagumkan dan aneh – aneh yang menimbulkan banyak pertanyaan. Karena saya belum paham betul saya bertanya pada teman sekitar Apa itu filsafat kemudian teman saya menjawab filsafat itu cara berpikir manusia untum mencari kebenaran atau kebijaksanaan pertanyaan muncul seketika dalam diri saya kebenaran yang dimaksud dalam filsafat itu seperti apa? karena yang saya tahu kebenaran adalah hal yang mayoritas orang lakukan dan memercayain hal tersebut. Setelah itu saya mencari buku untuk menjawab pertanyaan tersebut tapi akhirnya saya malah bingung tidak mengerti dengan pembahsan buku tersebut. Karena saya tidak paham betul buku yang dibaca saya bertanya lagi pada teman saya “kebenaran dalam filsafat itu seperti apa?” teman saya menjawab kalau kita berbicara tentang filsafat kita harus menyampingkan agama terlebih dahulu karena kalau tidak cara berpikir kita akan dibatasi oleh agama tersebut, kebenaran itu tidak hakiki dalam teori filsafat kebenaran itu ada 3 yaitu Tesa, Anti Tesa dan Sintesa. Tesa adalah kebenaran pertama, Anti Tesa adalah kebenaran kedua dan Sintesa adalah kebenaran yang diakui oleh Tesa dan Anti Tesa. Yang kemudian akan balik lagi menjadi Tesa ketika ada persepsi baru. Misal Agama islam meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya tetapi agama yang lain belum tentu meyakininya. Secara tidak langsung Kebenaran itu relative karena setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda.
Mempelajari filsafat memang penting bagi manusia karena filsafat merupaka suatu ilmu yang tentunya memiliki banyak pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan dan yang terpenting kita jangan langsung percaya dengan apa yang orang katakan, melainkan kita harus mencari tahu mengenai hal tersebut dengan cara mencari sumber yang lebih terpercaya. pada dasarnya manusia adalah makhluk bertanya yang secara otomatis manusia akan selalu bertanya ketika menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam segala hal. Contoh kecil berfilsafat dalam kehidupan sehari-hari yaitu seorang mahasiswa bertanya pada dosen ketika ada salah satu materi yang belum dipahami atau mencari jawaban atas pertanyaan yang ditimbulkan dengan membaca buku. Terkait dengan anggapan bahwa filsafat membuat orang tidak percaya tuhan, gila atau lainnya itu karena dalam filsafat memiliki 3 kerangka berpikir, yaitu ontology, Epistemologi dan Aksiologi, pada saat menuju kerangka berpikir epistemology, sebagian orang ada yang mampu bertahan dan ada yang tidak mampu bertahan untuk berpikir, ditahap epistemology para filsuf muda mulai merujuk lebih dalam mengenai akar dari landasan objek. Epistemology menjadi penyebab sebagian para pembaca buku filsafat menjadi menyimpang. Penyebabnya dikarenakan para calon filsuf tidak melanjutkan kerangka pembelajaran filsuf pada tingkat aksiologi, untuk menjadi pemikir dewasa dan terhindar dari penyimpangan – penyimpangan para calon filsuf dianjurkan untuk melanjutkan kerangka hingga aksiologi, jika tidak para calon akan merujuk terus lebih mendalam pada penyimpangan. Para calon filsuf bisa menjadi pemikir dewasa jika rujukan pembelajaran filsafatnya hingga sampai keranka aksiologi. Aksiologi ini memberikan kontribusi yang mampu menjawab pertanyaan yang ada dikerangka ontology dan epistemology. Jika para filsuf melanjutkan hingga tahap aksiologi maka filsafat akan menjadi bahan yang menguntungkan baginya.
Saya mengenal filsafat ketika saya masih duduk di sekolah Madrasah Aliyah saat itu saya melihat kakak tingkat saya menulis status facebook yang bertuliskan “ Orang kepo adalah yang yang berfilsafat” karena saya menelan mentah-mentah pernyataan itu saya suka kepo pada teman saya meskipun hal yang dikepoinnya tidak terlalu penting karena pikir saya itu sudah berfilsafat. kemudian saya ditanya sama salah satu teman apa itu filsafat saya tidak menjawab karena saya tidak tahu apa itu filsafat lalu saya mencari pengertiannya digoogle, Akhirnya saya menemukan pengertiannya yaitu berasal dari Philos artinya Cinta dan Shopia artinya kebijaksanaan. Namun saya belum Paham betul apa yang sebenarnya dipelajari dalam Filsafat. Sering mendengar orang – orang membicarakan bahwa ada seorang yang gila gara – filsafat karena logikanya tidak sanggup untuk mengatasi pertanyaan – pertanyaan yang timbul. Terlintas dipikiran saya sebenarnya filsafat itu sejenis ilmu apa sampai bisa membuat orang gila padahal kalau dilihat dari pengertian tadi filsafat itu cinta akan kebijaksanaan kenapa bisa sampe bikin gila.
Sebelum masuk dunia perkuliahan saya hanya tahu filsafat umum saja namun setelah masuk kuliah ternyata saya banyak melihat berbagai jenis filsafat yang sudah diperinci lagi agar mudah dipahami oleh orang-orang yang mendalami filsafat seperti filsafat ilmu, filsafat islam, filsafat pendidikan, filsafat dakwah, filsafat kebudayaan dan lainnya. Banyak yang bilang hati – hati dalam mencari teman dikampus jangan sampe bisa terjebak dan ikut tersesat. Al-farabi Adalah salah satu tokoh dari filsafat islam yang menjelaskan bagaimana yang banyak bisa timbul dari yang satu. Tuhan bersifat Maha Satu, tidak berubah, jauh dari materi, jauh dari arti banyak, Maha sempurna dan tidak berhajat pada apapun.
Sebelum mendapatkan mata kuliah filsafat saya penasaran ketika Banyak yang bilang hati- hati belajar filsafat karena Kalau tidak punya iman yang kuat kamu akan sesat, Ada sampai gila karena mempelajari filsafat, ada yang tidak percaya tuhan karena filsafat. Setelah masuk semester 2 saya bertemu dengan matakuliah filsafat umum disitu dosen menjelaskan pengertian filsafat yang ternyata sama seperti yang pernah saya cari tahu di google sebelumnya yaitu cinta akan kebijaksanaa dan tujuan mempelajari filsafat yakni dapat memutuskan segala sesuatu secara bijaksana. Dosen juga menyampaikan mengapa kita berfilsafat karena banyak didunia ini yang mengagumkan dan aneh – aneh yang menimbulkan banyak pertanyaan. Karena saya belum paham betul saya bertanya pada teman sekitar Apa itu filsafat kemudian teman saya menjawab filsafat itu cara berpikir manusia untum mencari kebenaran atau kebijaksanaan pertanyaan muncul seketika dalam diri saya kebenaran yang dimaksud dalam filsafat itu seperti apa? karena yang saya tahu kebenaran adalah hal yang mayoritas orang lakukan dan memercayain hal tersebut. Setelah itu saya mencari buku untuk menjawab pertanyaan tersebut tapi akhirnya saya malah bingung tidak mengerti dengan pembahsan buku tersebut. Karena saya tidak paham betul buku yang dibaca saya bertanya lagi pada teman saya “kebenaran dalam filsafat itu seperti apa?” teman saya menjawab kalau kita berbicara tentang filsafat kita harus menyampingkan agama terlebih dahulu karena kalau tidak cara berpikir kita akan dibatasi oleh agama tersebut, kebenaran itu tidak hakiki dalam teori filsafat kebenaran itu ada 3 yaitu Tesa, Anti Tesa dan Sintesa. Tesa adalah kebenaran pertama, Anti Tesa adalah kebenaran kedua dan Sintesa adalah kebenaran yang diakui oleh Tesa dan Anti Tesa. Yang kemudian akan balik lagi menjadi Tesa ketika ada persepsi baru. Misal Agama islam meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya tetapi agama yang lain belum tentu meyakininya. Secara tidak langsung Kebenaran itu relative karena setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda.
Mempelajari filsafat memang penting bagi manusia karena filsafat merupaka suatu ilmu yang tentunya memiliki banyak pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan dan yang terpenting kita jangan langsung percaya dengan apa yang orang katakan, melainkan kita harus mencari tahu mengenai hal tersebut dengan cara mencari sumber yang lebih terpercaya. pada dasarnya manusia adalah makhluk bertanya yang secara otomatis manusia akan selalu bertanya ketika menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam segala hal. Contoh kecil berfilsafat dalam kehidupan sehari-hari yaitu seorang mahasiswa bertanya pada dosen ketika ada salah satu materi yang belum dipahami atau mencari jawaban atas pertanyaan yang ditimbulkan dengan membaca buku. Terkait dengan anggapan bahwa filsafat membuat orang tidak percaya tuhan, gila atau lainnya itu karena dalam filsafat memiliki 3 kerangka berpikir, yaitu ontology, Epistemologi dan Aksiologi, pada saat menuju kerangka berpikir epistemology, sebagian orang ada yang mampu bertahan dan ada yang tidak mampu bertahan untuk berpikir, ditahap epistemology para filsuf muda mulai merujuk lebih dalam mengenai akar dari landasan objek. Epistemology menjadi penyebab sebagian para pembaca buku filsafat menjadi menyimpang. Penyebabnya dikarenakan para calon filsuf tidak melanjutkan kerangka pembelajaran filsuf pada tingkat aksiologi, untuk menjadi pemikir dewasa dan terhindar dari penyimpangan – penyimpangan para calon filsuf dianjurkan untuk melanjutkan kerangka hingga aksiologi, jika tidak para calon akan merujuk terus lebih mendalam pada penyimpangan. Para calon filsuf bisa menjadi pemikir dewasa jika rujukan pembelajaran filsafatnya hingga sampai keranka aksiologi. Aksiologi ini memberikan kontribusi yang mampu menjawab pertanyaan yang ada dikerangka ontology dan epistemology. Jika para filsuf melanjutkan hingga tahap aksiologi maka filsafat akan menjadi bahan yang menguntungkan baginya.
Komentar
Posting Komentar