Mencari Nutrisi Di Kepanitiaan
Menjadi bagian dari kepanitiaan dalam sebuah kegiatan merupakan suatu pengalaman yang tentunya itu tidak kita dapatkan di kelas. Mengikuti organisasi kesenian membuat saya ikut terlibat dalam beberapa kegiatan. Salah satunya menjadi panitia di kegiatan Parade Monolog UKM Gesbica di bagian acara. Menurut saya bagian acara adalah bagian paling penting karena merupakan jantung dari sebuah kegiatan tanpa acara suatu kegiatan tidak akan terlaksana. Kegiatan ini berlangsung tanggal 4 Oktober dan 6 Oktober 2017 bertempat di Aula Lt.1 UIN SMH Banten. yang bertepatan dengan dengan hari jadi provinsi banten. Parade monolog ini mementaskan naskah karya Beni Johanes yg berjudul BIN dan Koruptor Budiman karya Agus Noor. Proses latihan monolog ini berlangsung kurang lebih satu setengah bulan, tentu banyak sekali kendala yang dihadapi terutama oleh saya sendiri di bagian acara karena sulitnya membagi waktu dan kebiasaan buruk kita yaitu selalu tidak patuh dengan apa yang di tentukan di agenda latihan.
Naskah BIN ini menceritakan tentang seorang Badan Intelijen Negara yang ditugaskan untuk mematai-matai seorang bandar narkoba yang berada di kampus Sehingga Bin pun menyamar menjadi seorang mahasiswa. Mahasiswa jaman sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk hura-hura daripada memperhatikan keadaan lingkungan sekitar. Karena, mahasiswa sering disebut sebagai agen of change. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang mana berperan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menjunjung tinggi Tridarma perguruan tinggi yaitu, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Pada naskah yang kedua, yang berjudul Koruptor Budiman ini menceritakan tentang seorang koruptor kelas kakap yang yang tiba-tiba muncul di kantor peradilan meminta untuk diadili. Naskah BIN dan Koruptor Budiman kami garap karena melihat dari keadaan sekarang korupsi seperti sudah menjadi gaya hidup, korupsi merajalela dimana-mana bukan hanya uang saja, tapi bisa soal waktu, kedisiplinan dan lainnya.
Pada pementasan hari pertama tanggal 4 Oktober 2017 Parade Monolog ini ditonton oleh pelajar SMP. Pada tanggal 6 Oktober 2017 pementasan dilakukan sebanyak 3 kali pada pukul 10.00, 15.00 dan 20.00 WIB. Respon dari para penonton tentang Parade Monolog ini sangat baik. Salah satu guru mengatakan bahwa pementasan ini sangat baik dan semoga bisa terus berlangsung setiap tahunnya. Salah satu siswa memberikan tanggapan yang cukup baik terhadap pementasan ini. Dan bahkan ada salah beberapa siswa yang berasal dari papua yang baru pertama kali menonton pertunjukan teater. Sasaran dari pertunjukan Parade Monolog ini bukannya hanya pelajar dan mahasiswa tapi semua kalangan. Teater bukan hanya sebagai tontonan namun juga tuntunan. Karena teater adalah media untuk menyampaikan segala kegelisahan yang kita rasakan. Bermain teater bukan hanya sekedar untuk hiburan semata namun ada pesan yang dapat kita konsumsi agar menjadi nutrisi dalam diri kita. Karena kita adalah manusia yang membutuhkan banyak nutrisi untuk hidup kita. Dan saya dengan bergabung dalam kepanitian untuk mencari nutrisi yang saya butuhkan. Kebutuhan nutrisi dapat kita cari dimana saja, bisa di kelas, perpustakaan, organisasi dan tempat lain yang memberikan hal positif bagi diri kita. Pada kepanitian Parade Monolog saya menyadari bahwa dalam sebuah kepanitian ada yang namanya tanggung jawab disitu saya belajar akan tanggung jawab tersebut karena, saya rasa selama ini rasa tanggung jawab saya atas hal apapun itu kurang.
Alhamdulillah kegiatan parade monolog yang digarap selesai dan berjalan dengan lancar. Semoga kegiatan positif ini bisa berlangsung setiap tahunnya. Dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua rekan yang terlibat dalam kegiatan ini karena tanpa rekan-rekan semua kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancar. Dan pengalaman organisasi dan menjadi panitia dalam kegiatan adalah hal yang sangat positif karena bisa menjadi media untuk kita biaa mengaktualisasikan segala kemampuan kita. Dan ilmu yang kita dapat di kepanitian tidak sama denga di kelas.
Komentar
Posting Komentar