Dead Man Walking
Film ini berkisah tentang Suster Helen seorang biarawati Katholik yang membatu Matthew poncelet seorang terpidana hukuman mati yang melakukan pembuhan keji terhadap sepasang anak muda, Matthew melakukan aksi kejahatannya dengan temannya Virtello. Film ini dimulai ketika suster Helen mendapatkan sebuah panggilan pertamanya untuk melayani seorang tawanan yang akan menjalani hukuman mati. Pada pertemuan pertamanya dengan poncelet ini membuat suster Helen mau membantu Poncelet mendapatkan banding, dengan mencarikan seorang pengacara. Ini semua dikarenakan suster Helen percaya pada cerita poncelet bahwa yang membunuh kedua remaja itu temannya yaitu Virtello. Matthew Poncelet dijatuhi hukuman mati setelah masa 6 Tahun penjara di Lembaga Pemasyarakatan Lousiana. Suster Helen menemui seorang pengacara untuk membantu banding berusaha membebaskan poncelet dari hukuman mati meski ia tidak benar- benar bebas namun harus tetap menjalani hukuman penjara seumur hidup. Suatu ketika suster Helen menemui ibu poncelet. Merekapun berbincang-bincang dan ibu poncelet hanya ingin mendapatkan keadilan yang absolut, karena iapun tidak tahu apakah anaknya benar-benar bersalah atau tidak. Ia berpikir poncelet dijatuhi hukuman mati karena tidak mampu membayar pengacara. Akhirnya suster Helen mendapatkan jalan buntu karena semua jalan telah ia tempuh dan semuanya gagal. Karena merasa tidak ada lagi usaha akhirnya poncelet meminta suster Helen untuk menjadi penasihat rohaninya hingga ia dieksekusi. Suster Helen memberikan bimbingan kepada poncelet dan berkata bahwa untuk menebus segala dosa yang telah diperbuah yaitu dengan bertanggung jawab. Akhirnya poncelet mengakui semua kesalahannya dan menjelang eksekusi dilaksakan suster Helen mencoba menenangkan poncelet dengan kata-kata dan lagu rohani. Poncelet pun diberikan kesempatan untuk bisa berkumpul dengan keluarganya dan pada hari eksekusi poncelet sudah berada dimeja eksekusi untuk disuntik mati tapi sebelumnya poncelet menyampaikan pesan terakhirnya dengan meminta maaf pada keluar korban pembunuhan dua remaja tersebut.
Film ini memfokuskan pada unsur moral atau rasa kasih terhadap sesama manusia hal ini bisa dilihat dari suster Helen. Suster Helen yang memiliki hati yang besar , walau teknan-tekanan datang menghampirinya tetapi ia tetap kokoh pada prinsipnya. Suster Helen mendapat kecaman dari banyak pihak karena turut membantu poncelet yang sudah di Cap sebagai pembunuh yang keji termasuk orang tua kedua korban yang ikut mengecam suster Helen. Bukan berate suster Helen tak mendukung keluarga korban tetapi karena ini tugas pertamanya. Kemudian suster Helen tanpa rasa kesal mengunjungi keluarga kedua korban namun apa aday suster Helen tetap dikecam karena suster Helen membantu poncelet hingga akhir hayatnya. Dari film ini kita bisa mengambil hal yang positifnya yaitu rasa kasih sesama manusia.
Film ini berkisah tentang Suster Helen seorang biarawati Katholik yang membatu Matthew poncelet seorang terpidana hukuman mati yang melakukan pembuhan keji terhadap sepasang anak muda, Matthew melakukan aksi kejahatannya dengan temannya Virtello. Film ini dimulai ketika suster Helen mendapatkan sebuah panggilan pertamanya untuk melayani seorang tawanan yang akan menjalani hukuman mati. Pada pertemuan pertamanya dengan poncelet ini membuat suster Helen mau membantu Poncelet mendapatkan banding, dengan mencarikan seorang pengacara. Ini semua dikarenakan suster Helen percaya pada cerita poncelet bahwa yang membunuh kedua remaja itu temannya yaitu Virtello. Matthew Poncelet dijatuhi hukuman mati setelah masa 6 Tahun penjara di Lembaga Pemasyarakatan Lousiana. Suster Helen menemui seorang pengacara untuk membantu banding berusaha membebaskan poncelet dari hukuman mati meski ia tidak benar- benar bebas namun harus tetap menjalani hukuman penjara seumur hidup. Suatu ketika suster Helen menemui ibu poncelet. Merekapun berbincang-bincang dan ibu poncelet hanya ingin mendapatkan keadilan yang absolut, karena iapun tidak tahu apakah anaknya benar-benar bersalah atau tidak. Ia berpikir poncelet dijatuhi hukuman mati karena tidak mampu membayar pengacara. Akhirnya suster Helen mendapatkan jalan buntu karena semua jalan telah ia tempuh dan semuanya gagal. Karena merasa tidak ada lagi usaha akhirnya poncelet meminta suster Helen untuk menjadi penasihat rohaninya hingga ia dieksekusi. Suster Helen memberikan bimbingan kepada poncelet dan berkata bahwa untuk menebus segala dosa yang telah diperbuah yaitu dengan bertanggung jawab. Akhirnya poncelet mengakui semua kesalahannya dan menjelang eksekusi dilaksakan suster Helen mencoba menenangkan poncelet dengan kata-kata dan lagu rohani. Poncelet pun diberikan kesempatan untuk bisa berkumpul dengan keluarganya dan pada hari eksekusi poncelet sudah berada dimeja eksekusi untuk disuntik mati tapi sebelumnya poncelet menyampaikan pesan terakhirnya dengan meminta maaf pada keluar korban pembunuhan dua remaja tersebut.
Film ini memfokuskan pada unsur moral atau rasa kasih terhadap sesama manusia hal ini bisa dilihat dari suster Helen. Suster Helen yang memiliki hati yang besar , walau teknan-tekanan datang menghampirinya tetapi ia tetap kokoh pada prinsipnya. Suster Helen mendapat kecaman dari banyak pihak karena turut membantu poncelet yang sudah di Cap sebagai pembunuh yang keji termasuk orang tua kedua korban yang ikut mengecam suster Helen. Bukan berate suster Helen tak mendukung keluarga korban tetapi karena ini tugas pertamanya. Kemudian suster Helen tanpa rasa kesal mengunjungi keluarga kedua korban namun apa aday suster Helen tetap dikecam karena suster Helen membantu poncelet hingga akhir hayatnya. Dari film ini kita bisa mengambil hal yang positifnya yaitu rasa kasih sesama manusia.
Komentar
Posting Komentar